Selasa, 20 Desember 2011

Agama dan Psikologi Transpersonal

-->
Agama dan Psikologi Transpersonal
a.       Agama
Agama adalah fitrah manusia. Kefitrian agama telah Allah SWT cantumkan dalam Al-Quran Surat ArRuum: 30. bahwa Allah SWT telah menyimpan agama pada jiwa (hati) manusia yang paling dalam:  
Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Dalam tafshir Quran Jalalaini Fitrah Allah SWT Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.
Bagaimana agama tumbuh??
Ada beberapa hasil hipotesa mengenai kemunculan agama pada diri seseorang:
1.       Agama muncul karena adanya ketakutan dalam diri manusia.
2.       Pendambaan akan keadilan dan keteraturan
Melalui teori The four Wishes-nya W.H Thomas mengemukakan bahwa yang menyebabkan munculnya agama adalah:
1.       Keinginan untuk keselamatan
2.       Keinginan untuk penghargaan
3.       Keinginan untuk ditanggapi
4.       Keinginan akan pengetahuan dan pengalaman baru
Dari ke empat dasar inilah menurut W.H Thomas manusia menjadi Beragama. Melalui ajaran-ajaran agama yang teratur, ke empat dasar itu akan terpenuhi dan tersalurkan.
b.       Psikologi Transpersonal
Transpersonal Psychology is the title given to an emerging force in the psychology field by a group of psychologists and professional men and women from other fields who are interested in in those ultimated human capacities and potentialities that have no systematic place in postivictic theory, classical psychoanalytic, or humanistic theory this psychology concerned specifically with the empirical scientific study of, and responsible implementation of the findings relevant to, becaming, individual and species-wide, meta needs, ultimate values, consciousness, peak experiences, mystical experiences, self actualization, trancendence of the self.
Psikologi transpersonal adalah istilah yang muncul dalam psikologi pada madzhab ke empat setelah psikoanalisa, behavioristik, humanistik. Istilah ini pada mulanya digunakan oleh Carl, Gustav Jung dalam bahasa Jerman :Uberpersonalich.
Pada pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa psikologi tarnspersonal adalah kajian ilmu yang mengkaji mengenai: kebutuhan-kebuthan metafisik, nilai-nilai yang tinggi, kesadaran puncak, pengalaman puncak, pengalaman mistik, aktualisasi diri, transendensi diri.
Hal-hal itulah yang menjadi kajian khusus dalam psikologi transpersonal.
Agama dan Psikologi Transpersonal
Psikologi transpersonal merupak perluasan studi tentang kesadaran manusia dengan memasukkan dimensi agama dan spiritual agama-agama timur sebagaia landasan teori yang kurang terbahas pada madzhab psikologi sebelumnya.
William James , seorang filsuf dan ilmuawan terkemuka dari amerika menyatakan: naluri-naluri materiallah yang menghubungkan kita dengan alam material ini, demikian pula dengan naluri-naluri spiritual yang menghubungkan kita dengan alam lainnya.
Permasalahan agama dan transpersonal sangat jelas berkaitan, karena agama adalah media dari kajian-kajian transpersonal yaitu transendensi diri, pengalaman puncak, kesadaran puncak.
Sudah sangat jelas dalam kajian keagamaan William James yang banyak sekali menyatakan bahwa kesadaran keagamaan adalah hal yang sangat subjektif, maka kajian keagamaan akan lebih absah jika seorang penganut agama membicakan secara langsung mengenai pengalaman-pengalaman keagamaannya sebagai data. Seseorang yang menjalankan ritual keagamaan scara benar maka  timbul pada dirinya sebuah pengalaman yang sering disebut sebagai pengalaman spiritual yang berimpilkasi pada dirinya sebuah kebahagiaan, spirit tersebut sangat mendorong manusia pada kebaikan-kebaikan.

Tafshir Quran Imamaini Jalalaini
Muthahhari Murtadha, Perspektif Al-Quran Tentang Manusia dan Agama, terj. Bandung, Penerbit Mizan 1992
Buku Pegangan Psikologi Transpersonal jilid 1, Erba Rozalina, M.Ag
Jalaluddin,H,Dr, Psikologi Agama, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007

2 komentar:

  1. untuk ayat diatas..jgn lupa merujuk kepada surat dan ayat apa?
    Ketika kita mengutip pandangan mufassir tentang sebuah konsep...berarti kita harus menyebutkan siapa ahli tafsir tersebut?

    BalasHapus