Kamis, 29 Desember 2011

Aura


Aura atau biolistrik adalah medan energi yang mengandung energi sinar (energi elektromagnetik) atau biogetik ray bersifat multidimensional yang menyelubungi tubuh manusia (Bioplasmik) dan makhluk lainnya. Aura tersebut melambangkan kondisi energy kesehatan serta karakter seseorang.
Tebal/tipisnya aura inti seseorang melambangkan besar kecilnya energi orang tersebut, dimana semakin tebal aura inti seseorang menunjukkan semakin besar energi yang bersangkutan, begitu pula sebaliknya.
Manusia, binatang, benda, tanaman dan bahkan mahluk halus memiliki aura dengan ciri – ciri :

Aura manusia berwarna -warni sesuai karakternya
·         Terasa panas.
·         Dapat berubah warnanya.
·         Dapat bermuatan positif dan negative
Aura binatang & tumbuhan Hanya satu warna yaitu coklat muda / tipis.
·         Terasa hangat.
·         Dapat bermuatan positif dan negative.
Aura benda berwarna hitam
·         Ada yang terasa hangat adapula yang terasa dingin.
·         Dapat bermuatan positif dan negatif.
Aura mahluk halus Tidak berwarna.
·         Terasa dingin menusuk.
Warna Aura dan Makna Aura
Warna
Sifat Positif
Sifat Negatif
Emas
Banyak ilmu , memiliki kemampuan supranatural yang besar, sabar/ bijaksana, suka menolong
Menyendiri, tertutup
Putih
Sabar, suka menolong, humoris
Mudah dibujuk,  boros
Kuning/Wanita
Penuh perhatian, lembut/halus, penuh kasih sayang, hemat
Cengeng, mudah menyerah, ceroboh
Merah/Berani
Jujur/tegas, disiplin, tidak bertele-tele
Pendendam, mudah tersinggung
Hijau/Pekerja keras
Ulet / tekun, sabar/telaten
Mudah percaya, gampang dibujuk, ngotot
Biru/Satria
Necis/rapih, bertanggung jawab hemat, haus ilmu
Memaksakan kehendak, angkuh
Pink/Raja
Tegas, jujur, suka membantu, rajin/ulet, teliti, dapat diandalkan
Ngotot, nggak mau dibantah, memaksakan kehendak
Coklat/Ilmuwan
Pintar, haus ilmu, rajin/ulet, telaten/sabar
Mudah percaya orang, gampang dibujuk
Perak
Trampil, penurut
Mudah putus asa , rendah diri
Ungu
Humoris, rajin
Plinplan, sombong
Oranye
Ramah, jujur, pekerja keras
Cengeng, kurang mampu ditekan
Abu-abu
Penurut, trampil
Cengeng, banci, malas


ada beberapa hal yang perlu diketahui:

Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kematangan dan keperibadian seseorang.

Aura manusia berwarna-warni sesuai dengan keperibadian dan kehidupan seseorang. Masing-masing warna aura menunjukkan keperibadian yang berbeza.

Panjang pendeknya aura dapat dikesan dengan panca indera biasa seperti kulit ataupun dengan alatan pengesan aura.

Aura seseorang dapat mempengaruhi serta dipengaruhi oleh persekitaran. Ia dapat bertambah dan berkurang kerana faktor persekitaran.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar pancaran aura seseorang tetap bersinar, diantaranya ialah:

1. Makan makanan yang halal, baik dan tidak berlebihan.

2. Melakukan senaman dan olahraga yang cukup dan teratur.

3. Memenuhi keperluan tubuh seperti mendapatkan udara segar.

4. Istirhat yang cukup, mengurangkan merokok, alkohol dan obat terlarang.

5. Menjauhi gerak hati, gerak fikir dan kegiatan-kegiatan yang negatif.

6. Menjauhi sikap hati yang kasar, mudah marah sebaliknya membanyakkan rasa kasih sayang.

cara-cara melihat aura:

1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan

Carilah tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 1/2 meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Rapatkan masing-masing jari tangan kanan dan kiri saling berpasangan. Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30 cm di depan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih. Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.


2. Melihat Aura Dengan Telapak Tangan

Tariklah nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1. Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih. Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut dalam aura alam.

3. Melihat Aura Diri Sendiri

Letakkanlah cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon. Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada di cermin. Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah pandangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala dan bahu akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat, biasanya berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan warna aura kita yang sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang sesungguhnya. Tataplah terus sampai kita melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.

4. Melihat Aura Orang Lain

Mintalah bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan di dalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter di depan objek. Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek. Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura.
Manfaat Aura:
1.    pendeteksi awal atas suatu kondisi tertentu disekitar kita, dimana semakin tebal aura kita maka akan semakin baik pula kemampuan kita dalam mendeteksi suatu kondisi yang jauh dari kita.
2.    Dengan melihat bentuk aura inti seseorang, kita akan mampu menentukan kesehatan tubuh yang bersangkutan, dimana mereka yang menderita sakit akibat gangguan fisik akan tampak cekung pada aura inti dibagian tubuh yang sakit, sedangkan mereka yang menderita sakit akibat gangguan psikis, maka pada sekitar cakra mahkota dan bagian tubuh yang sakit akan tampak cembung.
3.    Aura berfungsi pula sebagai media penghantar apabila kita melakukan pengobatan dari jarak jauh atau dalam kegiatan telepati dan hipnotis yang kita lakukan, dimana sesuai dengan sifatnya aura/energi dapat menembus apa saja/tidak dapat dihambat oleh apapun.
http://www.bikinsegar.co.cc/2010/09/arti-dan-manfaat-aura-bagi-manusia.html
http://lintas-terkini.blogspot.com/2011/08/tips-cara-melihat-aura.h

Kamis, 22 Desember 2011

profil meditasi di indonesia





Definisi Mengenai Meditasi Sangat Banyak, Salah Satunya Adalah Usaha Pengalihan Pikiran Kepada Kesadaran Yang Lebih Tinggi Dengan Tujuan Untuk Memperluhur Jiwa. Sebagaimana Yang Telah Banyak Kita Ketahui Bahwa Meditasi Berasala Dari Cina. Yang Lebih Khusus Lagi Meditasi Berasal Dari Ajaran Budha. Dari Pandangan Lain Yang Tidak Jauh Beda Dalam Mendefinisikan Meditasi Adalah Praktik Relaksasi Yang Melibatkan Pengosongan Pikiran Dari Semua Hal Yang Menarik, Membebani, Maupun Mencemaskan Dalam Hidup Kita Sehari-Hari Makna Harfiah Meditasi Adalah Kegiatan Mengunyah-Unyah Atau Membolak-Balik Dalam Pikiran, Memikirkan, Merenungkan. Arti Definisinya, Meditasi Adalah Kegiatan Mental Terstruktur, Dilakukan Selama Jangka Waktu Tertentu, Untuk Menganalisis, Menarik Kesimpulan, Dan Mengambil Langkah-Langkah Lebih Lanjut Untuk Menyikapi, Menentukan Tindakan Atau Penyelesaian Masalah Pribadi, Hidup, Dan Perilaku.
Di Indonesia Bentuk-Bentuk Meditasi Sangat Beragam, Karena Makna Dasar Meditasi Adalah Perenungan Atau Diam, Hal Ini Berpengaruh Pada Jenis Meditasi Yang Berkembang Yaitu Perbedaan Pada Istilah Adalah Yoga, Meditasi Angka, Meditasi Kundalini Yaitu Meditasi Dengan Memfungsikan Titk Cakra.
Yayasan Meditasi Vipassana Indonesia yang beralamatkan di Jl. H. Ahmad No.99 Kampung Bojong, Gunung Gelis, Kecamatan Sukaraja,Cisarua, Bogor adalaha meditasi yang sederhana dan praktis yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi ketegangan dan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan tenang dan seimbang.Ini adalah cara yang sistematis untuk mengembangkan kebijaksanaan, penguasaan diri dan kedamaian pikiran yang sejati. Prinsip dari meditasi Vipassana adalah untuk mengamati segala proses mental atau fisik yang paling dominan pada saat sekarang.  Kemudian, Meditasi Bali Usaha Perkumpulan Bali Usada Meditasi Telah Dibuka Sejak 14 Agustus 1993. Kantor Pusat Dan City Center Utama Berlokasi Di Daerah Sanur-Bali,Center Tapabrata Tresna Suci Ada Di Desa Baturiti,Kecamatan Baturiti, Sedangkan Forest Island Center Di Desa Peneng, Baturiti, Bali.
Tujuan Terbentuknya Meditasi Ini Adalah Mengajarkan Kepada Para Anggota Dan Masyarakat Umum : Suatu Teknik Meditasi Yang Kami Sebut Dengan "Meditasi Usada"Untuk Kesehatan Badan Dan Pikiran, Kesehatan Secara Menyeluruh Dan Mendidik Sebagai Penyembuh.  
Ada Komunitas Tergar membentuk kelompok meditasi reguler yang menyediakan program pelatihan menyeluruh yang meliputi dasar-dasar praktek meditasi. Dengan menggunakan panduan dua buku Yongey Mingyur Rinpoche, The Joy of Living dan Joyful Wisdom, kelompok kami menggunakan meditasi terpimpin, diskusi dan pelatihan meditasi harian untuk mengeksplorasi budidaya kesadaran, empati dan wawasan – yang merupakan landasan latihan spiritual. Pendekatan Tergar menekankan pada pengalaman langsung dan integrasi meditasi dengan kehidupan sehari-hari, menampilkan teknik yang dapat dipraktekkan siapa saja, apapun agamanya dan apapun latar belakang budayanya. Jika anda baru mulai bermeditasi, kelompok meditasi reguler akan memberikan ajakan ringan untuk memasuki dunia meditasi. Bagi anda yang telah mengikuti program Joy of Living ataupun Path of Liberation, maka kelompok ini akan menyediakan kesempatan yang sangat bagus untuk memperdalam pengetahuan dan pengalaman dari unsur-unsur inti spiritual.
Take a look


ww.indonesian.dhamma.org/schjavaid.htm
www.baliusada.com/ 
http://tergar.or.id/category/program/program-meditasi-lokal/

Selasa, 20 Desember 2011

Anak Susah Konsentrasi dan Hiperaktif


Anak Susah Konsentrasi dan Hiperaktif
Oleh:
Syifa Jauhar Nafisah
Tasawuf Psikoterapi/V

Saat ini, banyak anak yang tampak memiliki kesulitan dalam konsentrasi. Anak dengan gangguan konsentrasi bisa dibarengi dengan perilaku hiperaktif. Masalah ini dinamakan dengan istilah gangguan konsentrasi/gangguan pemusatan perhatian dan perilaku hiperaktif atau ADHD (attention-deficit hyperactivity disorder). Secara teori gangguan ini ditandai dengan aktivitas motorik berlebih dan ketidakmampuan untuk memfokuskan perhatian. ADHD merupakan gangguan psikologis yang banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar. Walaupun kesulitan konsentrasi merupakan dasar dari gangguan ini, tapi akan timbul perilaku-perilaku lain pada anak misalnya perilaku agresif, destruktif, teper tantrum dan keras kepala. Secara sederhana pada usia tersebut anak dengan gangguan ADHD memperlihatkan sikap tidak memiliki perhatian, perilaku hiperaktivitas, dan  perilaku impulsif.
Pola gangguan
Tidak mudah untuk membedakan anak yang mengalami ADHD dan anak yang normal. Menjadi hal yang sangat wajar jika perilaku yang timbul pada anak-anak aktivitas yang tinggi dan semaunya misalnya, anak lebih suka berlari-lari daripada fokus pada hal tertentu. Hal ini berkaitan dengan proses terapinya. Oleh karenanya dibutuhkan beberapa kali pertemuan untuk dapat mengatakan seorang anak memiliki gangguan konsentrasi dan hiperaktif (ADHD). Untuk dapat didiagnosa ADHD, gangguan ini harus timbul pada anak sebelum usia 7 tahun dan berlangsung selama 6 bulan berkelanjutan.
Disini saya sedikit memberikan observasi awal dengan  ciri-ciri khusus dari ADHD seperti yang telah disebutkan diatas: pertama, tidak memiliki perhatian atau kurangnya perhatian anak secara detail, misalnya ceroboh dalam mengerjakan tugas sekolah, tidak mengikuti instruksi, kehilangan alat-alat sekolah, mudah teralihakan perhatiannya, tidak mampu beralih fokus dari satu objek ke objek lainnya, hanya memilih tugas yang mudah, terkadang melakukan aktifitas yang tidak bertujuan tanpa eksplorasi yang terpusat, pada waktu bermain anak terlihat tidak memperhatikan temen bermainnya, ketergantungan pada orang dewasa untuk memusatkan perhatian pada saat bermain. Kedua, hiperaktivitas atau aktifitas yang tinggi, perilaku yang timbul adalah tangan atau kaiki bergerak gelisah atau menggeliat-geliat di kursi, meninggalkan kursi pada situasi belajar yang menuntut duduk tenang, berlarian atau memanjat benda-benda secara terus-menerus, kesulitan bermain dengan tenang. Ketiga, impulsivitas, sering berteriak, tidak bisa menunggu antrean. Paling tidak ciri-ciri tersebut timbul dalam perilaku anak untuk mengatakan bahwa anak tersebut memiliki gangguan konsentrasi dan hiperaktif.
Perspektif teoritis
Menurut para peneliti ada dua  faktor yang menyebabkan anak memiliki masalah dalam konsentrasi dan perilaku hiperaktif, tamapaknya faktor yang sangat mempengaruhi adalah faktor  biologis dan lingkungan. Pengaruh faktor biologis bisa diidentifikasi dari anak yang ibunya merokok selama masa kehamilan. Merokok pada masa kehamilan menyebabkan kerusakkan otak pada perkembangan prenatal anak. Sebagai kelanjutan dari penelitian faktor biologis/genetis, ditemukan bahwa anak pengidap ADHD mengalami berkurangnya fungsi otak bagian depan yaitu bagian otak yang bertanggung jawab sebagai self-control dan menghambat impuls-impuls. Faktor selanjutnya yaitu faktor lingkungan, keadaan keluarga yang sering menciptakan keributan, pertengkaran yang dapat menimbulkan emosi tinggi pada masa kehamilan dan tidak tepat pada pola asuh dalam menangani perilaku anak, kurangnya reinforcement untuk perilaku yang tepat.
Penanganan
Penanganan yang dilakukan untuk anak yang mengalami gangguan ini yaitu dengan menggunakan obat-obatan stimulan yang memiliki efek menenangkan dan meningkatkan rentang perhatian anak ADHD. Pengaruh dari obat-obatan stimulan tidak hanya mampu menenangkan dan meningkatkan aksi perhatian anak, tapi juga mampu mengurangi bentuk impulsivitas, overaktivitas, perilaku menganggu dan agresif.
Penggunaan obat-obatan stimula ini mengundang banyak kritik, meskipun demikian, jika digunakan dengan aturan tertentu pengobatan stimulan dapat membantu banyak anak ADHD menjadi tenang dan berkonsentrasi untguk situasi tertentu, anak ADHD akan memiliki  perhatian terhadap hal-hal sekitarnya, berkonsentrasi lebih baik untuk menghadapi tugas-tugas atau pun kegiatan-kegiatan di sekolahnya. Penanganan dengan obat-obatan tidak akan menciptkan perubahan perilaku ADHD, maka bisa dikolaborasikan dengan teknik-teknik behavioral atau kognitif-behavioral untuk mendapatkan perubahan yang maksimal dalam penanganannya. Penanganan kognitif-behavioral dilakukan sebagai modifikasi perilaku pada penggunaan reinforcement, misalnya orang tua atau guru memberikan pujian terhadap anak ADHD saat dia mulai mampu fokus pada intruksi dan duduk tenang, selanjutnya bisa dilakukan modifikasi kognitif. Penanganan ini berfungsi memnabtu anak untuk mengembangkan perilaku yang lebih tepat dan keterampilan memperhatikan. Perlu ditekankan untuk orang tua agar selalu menggunakan reinforcement yang tepat pada anak untuk perilaku-perilakunya yang sudah tepat.

Agama dan Psikologi Transpersonal

-->
Agama dan Psikologi Transpersonal
a.       Agama
Agama adalah fitrah manusia. Kefitrian agama telah Allah SWT cantumkan dalam Al-Quran Surat ArRuum: 30. bahwa Allah SWT telah menyimpan agama pada jiwa (hati) manusia yang paling dalam:  
Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Dalam tafshir Quran Jalalaini Fitrah Allah SWT Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.
Bagaimana agama tumbuh??
Ada beberapa hasil hipotesa mengenai kemunculan agama pada diri seseorang:
1.       Agama muncul karena adanya ketakutan dalam diri manusia.
2.       Pendambaan akan keadilan dan keteraturan
Melalui teori The four Wishes-nya W.H Thomas mengemukakan bahwa yang menyebabkan munculnya agama adalah:
1.       Keinginan untuk keselamatan
2.       Keinginan untuk penghargaan
3.       Keinginan untuk ditanggapi
4.       Keinginan akan pengetahuan dan pengalaman baru
Dari ke empat dasar inilah menurut W.H Thomas manusia menjadi Beragama. Melalui ajaran-ajaran agama yang teratur, ke empat dasar itu akan terpenuhi dan tersalurkan.
b.       Psikologi Transpersonal
Transpersonal Psychology is the title given to an emerging force in the psychology field by a group of psychologists and professional men and women from other fields who are interested in in those ultimated human capacities and potentialities that have no systematic place in postivictic theory, classical psychoanalytic, or humanistic theory this psychology concerned specifically with the empirical scientific study of, and responsible implementation of the findings relevant to, becaming, individual and species-wide, meta needs, ultimate values, consciousness, peak experiences, mystical experiences, self actualization, trancendence of the self.
Psikologi transpersonal adalah istilah yang muncul dalam psikologi pada madzhab ke empat setelah psikoanalisa, behavioristik, humanistik. Istilah ini pada mulanya digunakan oleh Carl, Gustav Jung dalam bahasa Jerman :Uberpersonalich.
Pada pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa psikologi tarnspersonal adalah kajian ilmu yang mengkaji mengenai: kebutuhan-kebuthan metafisik, nilai-nilai yang tinggi, kesadaran puncak, pengalaman puncak, pengalaman mistik, aktualisasi diri, transendensi diri.
Hal-hal itulah yang menjadi kajian khusus dalam psikologi transpersonal.
Agama dan Psikologi Transpersonal
Psikologi transpersonal merupak perluasan studi tentang kesadaran manusia dengan memasukkan dimensi agama dan spiritual agama-agama timur sebagaia landasan teori yang kurang terbahas pada madzhab psikologi sebelumnya.
William James , seorang filsuf dan ilmuawan terkemuka dari amerika menyatakan: naluri-naluri materiallah yang menghubungkan kita dengan alam material ini, demikian pula dengan naluri-naluri spiritual yang menghubungkan kita dengan alam lainnya.
Permasalahan agama dan transpersonal sangat jelas berkaitan, karena agama adalah media dari kajian-kajian transpersonal yaitu transendensi diri, pengalaman puncak, kesadaran puncak.
Sudah sangat jelas dalam kajian keagamaan William James yang banyak sekali menyatakan bahwa kesadaran keagamaan adalah hal yang sangat subjektif, maka kajian keagamaan akan lebih absah jika seorang penganut agama membicakan secara langsung mengenai pengalaman-pengalaman keagamaannya sebagai data. Seseorang yang menjalankan ritual keagamaan scara benar maka  timbul pada dirinya sebuah pengalaman yang sering disebut sebagai pengalaman spiritual yang berimpilkasi pada dirinya sebuah kebahagiaan, spirit tersebut sangat mendorong manusia pada kebaikan-kebaikan.

Tafshir Quran Imamaini Jalalaini
Muthahhari Murtadha, Perspektif Al-Quran Tentang Manusia dan Agama, terj. Bandung, Penerbit Mizan 1992
Buku Pegangan Psikologi Transpersonal jilid 1, Erba Rozalina, M.Ag
Jalaluddin,H,Dr, Psikologi Agama, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007

Pengalaman spiritual



Pengalaman adalah fenomena. Spirit adalah semangat. Pengalaman spiritual adalah fenomena yag akan menghantarkan kita pada semangat untuk bersikap postif.
Secara sederhana pengalaman spiritual adalah pengalaman-pengalaman yang bisa di dapat oleh objek-objek yang melakukan ritual-ritual keagamaan. Akan tetapi jika pengalaman-pengalaman ini dikonotasikan sebagai pengalaman yang  akan diperoleh oleh objek-objek yang melakukan ritual keagamaan, hal ini akan sangat membatasi.
Jika memang tidak terbatas, maka hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pengalaman spiritual adalah pengalaman yang bisa diperoleh oleh orang atau objek-objek yang memiliki kesehatan psikologis yang optimal.
Abraham Maslow dalam teorinya menggunkan istilah pengalaman puncak. Yaitu istilah yang digunakan dari hasil penelitiannya mengenai pengalaman mistikal. Pengalamn ini memiliki beberapa karakteristik berikut:
a.       Emosi yang amat kuat dan mendalam hampir sama dengan ektase.
b.       Merasakan kedamaian atau ketenangan yang mendalam
c.       Merasa selaras, harmonis, atau menyatu dengan alam semesta.
d.       Merasa memiliki pemahaman yang mendalam
e.       Merasa peristiwa tersebut sebagai peristiwa yang yang istimewa dan mustahil untuk diceritakan.
William James dalam bukunya The varietes of Religious experinces (ragam pengalaman religius empirik dan ubjektif mengenai beragam pengalaman manusia yang dihasilkan karena objek tersebut melakukan ritual keagamannya. Dan efek dari kemunculan pengalaman keagamaan itu adalah sebuah kebahagiaan.
Pengalaman Spiritual adalah pengalaman disaat kebermaknaan atas pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki sebelumnya. Pengalaman-pengalaman tersebut tidak bisa diungkap secara langsung dalam konteks rasional.
Seseorang yang mampu mendapatkan kebermaknaan itu adalah seseorang yang mampu mengarahkan hidupnya pada pikiran-pikiran yang sehat optimal.
Dalam dunia Islam Pengalaman-pengalaman spiritual terbahasa luas dalam kajian sufisme, dalam dunia tasawuf dikenal seorang ahli sufi yaitu Al-Ghazali. Al-Ghazali adalah seorang filosof Islam dari Persia. Secara global, tujuan para sufi adalah Illah, segala sesuatu terputuskan kecuali mengarahakan hati pada Allah SWT.
Al-Ghazali dikenal dengan konsep Zuhud dan ma’rifahnya. Praktik para sufi adalah dzikrullah, mengingat Allah SWT secara total. Al-ghazali hidup dalam kebimbangan antara dunia-akhirat hampir bertahun-tahun, sampai pada akhirnya Allah SWT menyelamatkan hidup nya. Ia pergi ke Syam dengan niat berkhalwat tidak kurang dari dua tahun meninggalkan hiruk-pikuk kehidupan.
Setelah dua tahun, Al-Ghazali merasa tidak mendapatkan yang ia inginkan, kemudia ia pergi ke Palestina, ia berdo’a di Mesjid Bait al-Maqdis memohon kepada Allah SWT agar diberi petunujuk sebagaimana yang telah dianugrahkan kepada para nabi.
Didalam sebuah tulisan Al-Ghazali mengatakan “saya belum pernah mengalamai ektase total, kecuali beberapa jam saja. Meskipun demikian, saya terus berharap untuk dapat mencapai keadaan ini. Setiap kali ada peristiwa yang menyebabkan saya menyimpang, saya berusaha untuk kembali. Situasi seperti ini saya jalani selama sepuluh tahun.” Bagaimana mungkin anda bisa mengetahui hakikat para Nabi, jika orang hanya bisa mengetahui apa yang bisa dia pahami? Akan tetapi, kebahagiaan meluap-luap yang dicapai seseorang melalui metode para sufi mirip dengan pencerapan langsung, seperti bila seseorang menyentuh objuek dengan tangannya sendiri”.
Dari pernyataannya bisa disimpulkan bahwa “ pengalaman ketersingkapan diri dengan dirinya adalah pengalaman spiritual yang berimplikasi spirit – semangat dalam jiwanya jadi positif.
Konsep ma’rifah yang dijdikan sebagai tujuan akhir dalam pangalaman bertasawufnya bermakna tersingkapnya sesuatu dengan jelas, sehingga tidak ada lagi ruang untuk ragu-ragu, tak mungkin salah atau keliru. Disisi lain ia menyebutkan “ ma’rifah ialah mengetahui rahasia Allah dan peraturan-peraturanNya tentang segala yang ada”.
Baginya mengetahui suatu definisi lebih mudah dari pada amalan, kemudian untuk mengetahui teori-teori para sufi ia banyak membaca buku samapi memahami secara benar. Dan kesimpulannya adalah dengan hanya membaca saja dan mengenal teori atau metodenya, kita belum benar-benar mengetahui hakikat sebuah ilmu itu. Keistimewaan khusus milik para sufi tidak mungkin tercapai hanya dengan belajar, tetapi harus dengan ketersingkapan batin, keadaan rohani serta rehabilitasi tabiat-tabiat yang tercela.
Selain itu, secara umum seperti yang telah dituliskan di atas jika pengalaman ini bisa diperoleh dengan media agama akan terlalu sempit dan terbatas. Pada kenyataannya, pengalaman spiritual itu bisa diperoleh salah satunya dengan Meditasi, Yoga. Meski dalam islam meditasi diusung secara khusu dalam sholat. Penurut penelitian individu yang melakukan ritual-ritua tersebut, akan sampai pada puncak ketenangan. 

Buku Pegangan Perkuliahan Psikologi Transpersonal jilid 1, Erba Rozalina Yulianti M.Ag
Jamaes, William, The Varietes  of religion Experiences, Perjumapaan dengan Tuhan (Ragam Pengalaman Religius Manusia), Mizan, Bandung 2004
Asmaran, Dr, Pengantar Studi Tasawuf, Raja Grafindo Persada, Jakarta 2002